Selasa, 22 Maret 2016

Bingung Mencari Keputusan Yang Akan Aku Jalani

           Kamarku pun berubah menjadi hening dan sepi ketika Sinta pergi tetapi yang aku pikir ku bisa istirahat ternyata tidak ponselku terus berdering pesan singkat dari Toni yang aku abaikan aku hanya tidak ingin di ganggu oleh pesan ataupun telepon itu aku tidak mau di ganggu Toni.
Kemudian tidak terasa tiba-tiba aku tertidur beberapa jam dengan hati yang sedikit tenang, ketika aku terbangun TOK TOK TOK suara ketukan pintu mungkin Sinta sudah pulang ujarku tetapi ketika aku membuka pintu ternyata Toni yang datang menemuiku, terkejut dan sedikit syok mau apa lagi dia ke rumahku sampai nekat datang ke rumahku untuk menemui ku, keringet dingin berkucuran di tubuh dan wajahku…
“Toni ucapku ada apa ia kamu datang ke rumahku” akupun bertanya
“Ohh aku ganggu ia kalau aku datang tiba-tiba ke rumahmu aku hanya ingin melihat ke adaanmu karena aku kawatir ketika telepon dan sms yang aku kirim padamu tidak kau jawab sedikitpun
“Aku kawatir terjadi apa-apa kepadamu, kamu marah sama aku atau kamu sakit bukan keringetnya banyak banget” sambil memegang keningku dan menghapus keringat yang mengucur….
Ya ampun dia memegang keningku semakit aku merasa tidak nyaman dan akupun terdiam lemas memandang Toni tidak mengucapkan sepatah katapun
“Tasya kamu baik-baik saja kita ke rumah sakit yu kalau kamu benar sakit biar aku yang membawamu ke rumah sakit”
Ya ampun Toni perhatian banget si kamu semakin GALAU aku mengartikan semua ini kedekatan ini perhatian yang kamu berikan dalam hati berkata, kemudian aku menjawab dengan nada gugup
“Ahhhh tida aku baik-baik saja hanya kurang istirahat aja mungkin, masuklah jika ingin masuk hanya saja rumahku sedikit berantakan karena aku tidur seharian di dalam kamar”
“Oh ia terimakasih tapi aku tidak mengganggu istirahatmu ” ucapkata Toni
“Tidak memang aku hanya ingin sendiri si tidak mau ada seorangpun mengganggu begitulah, makanya aku tidak membalas atau mengangkat telepon darimu”.
“Oh Seperti itu ia pantas aku pikir kamu kenapa-napa karena tadi pagi aku tidak melihatmu di depan rumah kareana aku sempat melewati rumahmu ia kamu yang sering menikmati suasana pagi tetapi uku tidak melihat dirimu, rumahmu sepi ujarnya”
Begitu memperhatikan aku dirinya, membuat aku mengetahui semua perhatian itu dan mulai jelas aku membuka hati buat Toni.
Kami mengobrol cukup lama walau aku tidak mau melihat dirinya dan bertemu dengannya tetapi entah mengapa kali ini aku mencoba memberanikan diri untuk mengobrol dengannya dan rasnya itu nyaman.

Toni pun pamit pulang dan mengucapkan selamat istirahat dan mengelus kepalaku ya tuhan sumpah itu membuat aku bisa pingsan kali tetapi itu yang aku rasakan ketika mengenal toni dan mengartikan perhatian toni. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar